Tegal, Universitas Pancasakti Tegal menyelenggarakan Seminar International dengan tema “Mitigating Non-Comunicable Diseases (NCDs) is Urban Coastal Areas (Penanggulangan Penyakit tidak menular di Daerah Pesisir Perkotaan pada hari Sabtu, 8 Juli 2023 di Kampus 2 UPS Jl. Perintis Kemerdekaan. 

Rektor UPS Dr. Taufiqulloh, M.Hum menyampaikan seminar IC-MINDUCA ini sangat penting, khususnya untuk masyarakat yang berada di daerah pesisir perkotaan berkaitan dengan Penyakit Tidak Menular (PTM). sehingga diharapkan melalui seminar internasional hari ini upaya kesehatan masyarakat focus pada gaya hidup sehat, meningkatkan kesadaran tentang faktor risiko dan strategi pencegahan PTM, dan memastikan akses ke layanan kesehatan untuk deteksi dini dan pengelolaan penyakit tidak menular. “UPS siap berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya penangulangan PTM khususnya di pesisir perkotaan, sehingga bermanfaat bagi kesehatan masyarakat pada umumnya” ungkapnya. 

"Seminar International ini dengan menghadirkan keynote speaker dr. Imran Agus Nurali, sp.KO yang merupakan praktisi kesehatan. Pembicara lainya Dr. Regie Arco Bautista Dean of college of Nursing, System Plus College Foundation, Philippines; dr. Joko Mulyanto, M.Sc, Ph.D Dosen Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman; dan dr. Aries Suparmiati, M.Sc, Sp.A. Dari RSUD Kab. Brebes" ungkap ketua panitia Yuni Arfiani, M.Pd. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kerjasama baik nasional maupun International dibawah kooordinasi Office of Cooperation And International Affairs (OCIA) yang dipimpin oleh Ihda Rosdiana, M.Hum.

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO sebagai praktisi kesehatan menyampaikan tentang peranan pemberdayaan masyarakat dalam pengenalan penyakit tidak menular di daerah pesisir perkotaan. Beliau mengatakan untuk mengatasi  tentang PTM salah satunya dengan melakukan upaya kesehatan bersumber masyarakat  (UKBM) yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat di kelola oleh, dari, untuk dan bersama masayarakat dengan pembinaan sektor kesehatan. “Universitas berpotensi sebagai kader atau ujung tombak penggerakan masyarakat dalam kegiatan kesehatan di Desa” ungkapnya. 

dr. Aries Suparmiati, M.Sc.,Sp.A menyampaikan RSUD Kab Brebes dalam mengikuti transformasi Sistem Kesehatan, saat ini ditunjuk sebagai rumah sakit jejaring pengampuan pelayanan KJSU dengan melakukan beberapa pelayanan seperti pelayanan Jantung, pelayanan Uro-Nefro, pelayanan stroke, dan pelayanan kanker. “Pencegahan penyakit tidak menular harus dimulai dari Pelayanan Kesehatan Primer dilanjutkan dengan Pelayanan Kesehatan Rujukan” ungkapnya. 

Dr. Regie Arco Bautista menyampaikan pemantauan penyakit tidak menular dianggap sebagai komponen penting dari proyek pemantauan penyakit terpadu. Pemantauan PTM akan dilakukan melalui survei periodik terhadap faktor risiko yang dipilih dan akan bersifat independen terhadap pemantauan rutin untuk kondisi lainnya. “Faktor risiko penyakit tidak menular yang akan diukur meliputi: penggunaan tembakau, konsumsi alkohol, tekanan darah tinggi, obesitas, pola makan, kurang aktif fisik, kadar glukosa plasma saat puasa, dan kolesterol serum” ungkapnya. 

dr. Joko Mulyanto, M.Sc., Ph.D menyampaikan masyarakat pesisir mengalami dampak yang lebih besar daripada daerah yang bukan pesisir kaitanya dengan Penyakit Tidak Menular.  “Perlu transformasi kesehatan sehingga dapat sistematis menyelesaikan permasalahn kesahatan PTM secara konprehensif dan menyeluruh” ungkapnya. 

Pelakasanaan Seminar International ini dibuka oleh MC Fathiah Isralestina, S.Kom. M.Kom; dan host Dr. Yoga Prihatin, M.Pd serta moderator Jalanya Seminar Andi Nurkhikmah Daeng Cora, M.M., Ph.D. Sleain itu dihadiri pula Ketua Yayasan Pendidikan Pancasakti Tegal Dr. Imawan Sugiharto, S.H., M.H; Wakil Ketua Yayasan; Sekertaris Yayasan; Bendahara Yayasan; Wakil Rektor 1; Wakil rector 2; Wakil Rektor 3;  Dekan tiap Fakultas. Adapun peserta seminar terdiri dari perwakilan Dinas Kesehatan Kota Tegal, Dinas Kesehatan Kab. Tegal; RSUD Brebes, RSI Muhammadiyah Singkil; RS Bakti Asih Brebes; RSI Kota Tegal; RSUD Suradadi; Puskesmas terdekat,  Mahasiwa Universitas Pancasakti Tegal, dan Mahasiswa kesehatan Kampus lain seperti Universitas Jendral Soedirman, dan Universitas Bhamada Slawi. Selain peserta yang hadir secara luring, terdapat juga peserta yang hadir secara daring menggunakan Meeting Zoom. (Humpro)