SEMARANG –
Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jawa Tengah menyerahkan
Surat Keputusan (SK) gelar Profesor kepada dua akademisi dari Universitas
Pancasakti (UPS) Tegal. Penyerahan SK dilakukan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah VI,
Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi, M.Pd., di kantor LLDIKTI Semarang pada
Selasa, 5 Juli 2025.
Kedua akademisi
yang berhasil meraih gelar prestisius ini adalah:
* Prof. Dr.
Taufiqulloh, M.Hum., Rektor Universitas Pancasakti Tegal, yang dikukuhkan
sebagai Profesor dalam Rumpun Ilmu Language Testing and Assessment.
* Prof. Dr. Ir.
Suyono, M.Pi., Sekretaris Yayasan Pendidikan Pancasakti, yang dikukuhkan
sebagai Profesor dalam Rumpun Ilmu Budidaya Perairan Mangrove.
Penetapan gelar
profesor ini tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains,
dan Teknologi Republik Indonesia, yaitu Nomor 2328/M/KPT.KP/2025 untuk Prof.
Taufiqulloh dan Nomor 2336/M/KPT.KP/2025 untuk Prof. Suyono, keduanya
tertanggal 5 Juni 2025.
Dalam
sambutannya, Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof. Dr. Ir. Aisyah Endah Palupi,
M.Pd., menyampaikan apresiasi tinggi atas pencapaian kedua akademisi tersebut.
"Gelar profesor ini bukan hanya pengakuan tertinggi dalam karier akademik,
tetapi juga amanah besar untuk terus berkontribusi pada pengembangan ilmu
pengetahuan dan pendidikan di Indonesia. Saya berharap, dengan bertambahnya
jumlah profesor, Universitas Pancasakti Tegal dapat semakin meningkatkan
kualitas riset dan inovasi, serta berperan aktif dalam memajukan daerah dan
bangsa," ujarnya.
Prof. Dr.
Taufiqulloh, M.Hum., yang juga menjabat sebagai Rektor UPS Tegal, menyampaikan
rasa syukur dan terima kasih atas dukungan dari seluruh sivitas akademika
Universitas Pancasakti. "Gelar ini adalah hasil kerja keras bersama. Saya
berharap, pencapaian ini dapat menjadi motivasi bagi seluruh dosen di
Universitas Pancasakti untuk terus bersemangat dalam meneliti dan
berkarya," kata Prof. Taufiqulloh.
Sementara itu,
Prof. Dr. Ir. Suyono, M.Pi., dalam sambutannya, mengungkapkan komitmennya untuk
terus mengembangkan ilmu Budidaya Perairan Mangrove. "Topik ini sangat
relevan dengan kondisi geografis Indonesia, khususnya di wilayah pesisir. Saya
berharap, penelitian yang kami lakukan dapat memberikan solusi nyata untuk
pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui
budidaya yang berkelanjutan," jelas Prof. Suyono.
Keberhasilan
kedua akademisi ini menjadi kebanggaan bagi seluruh civitas akademika dan
keluarga besar Universitas Pancasakti Tegal. Diharapkan, dengan bertambahnya
guru besar, Universitas Pancasakti dapat semakin berkontribusi dalam mencetak
sumber daya manusia unggul dan menghasilkan inovasi yang berdampak positif bagi
masyarakat.