WONOSOBO – Universitas Pancasakti (UPS) Tegal secara resmi melepas 144 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Bina Sakti (BDS) semester genap tahun akademik 2024/2025. Pelepasan ini berlangsung di Aula Kantor BAPPEDA Kabupaten Wonosobo, di mana para mahasiswa siap mengabdi dan membantu mengatasi berbagai permasalahan di daerah tersebut.

Ketua KKN UPS 2025, Hasbi Firmansyah, S.Kom.,M.Kom, menjelaskan bahwa ratusan mahasiswa ini akan diterjunkan ke dua kecamatan sekaligus, yakni Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kepil, yang tersebar di 12 desa.
Hasbi menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antara mahasiswa UPS, Pemerintah Daerah Wonosobo, dan masyarakat dalam membangun desa. 

"Sejatinya KKN dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Mahasiswa harus berperan aktif bersama membangun desa, mencari permasalahan dan kebutuhan desa, serta peka terhadap kondisi nyata di lapangan," ujarnya.

Ia menambahkan, mahasiswa tidak hanya diharapkan memberikan solusi, tetapi juga bekerja sama dengan masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program. "Tujuan akhir KKN adalah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Buatlah program kerja yang membekas dan berguna," tegas Hasbi. 
Ia juga berpesan agar seluruh mahasiswa KKN menjaga nama baik almamater, akhlak, etika, dan adab selama masa pengabdian.
Senada dengan itu, Randal Evalitbang Ibu Irma Nurul Fastikah, S.S., M.AP., menyampaikan harapannya agar mahasiswa UPS dapat turut serta menyukseskan program pemerintah daerah. Irma berharap kegiatan KKN ini mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya dalam pembangunan desa.
"Saya meminta mahasiswa UPS yang sedang KKN untuk dapat melakukan identifikasi dan pemetaan masalah terkait berbagai problema di daerah KKN, terutama permasalahan desa," pinta Irma. "Hal ini diharapkan dapat mendasari program kerja kegiatan maupun inovasi yang dilaksanakan sehingga dapat memberikan dampak riil sebagai pijakan awal yang dapat digunakan masyarakat."
Irma juga berharap mahasiswa UPS dapat memanfaatkan potensi yang ada di Kabupaten Wonosobo, mulai dari sektor pariwisata hingga pertanian. Terakhir, ia berpesan agar mahasiswa bersinergi, berkolaborasi, dan berkoordinasi dengan camat, kepala desa, serta RT/RW, serta membaur dengan masyarakat desa untuk bersama-sama membangun.